Syahdu! Maulid Nabi di Mushola Al-Ikhlas Cipinang Muara Dipadati Jamaah

Headline, Lingkungan522 Dilihat

Jakarta, IndonesiaXpos – Mushola Al-Ikhlas yang berlokasi di Jl. Pembina 1, Cipinang Muara, Jakarta Timur, dipadati ratusan jamaah. Lantunan shalawat bergema, doa-doa terpanjat, dan suasana penuh cinta kepada Rasulullah SAW mewarnai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Sabtu Malam (13/9)

Acara berlangsung khidmat dipandu oleh Priyono dan  Pembacaan Maulid dibawakan oleh Habib Zaki. Hadir dalam kesempatan itu warga sekitar, para santri, tokoh masyarakat, serta para habib dan ustadz.

Tausiah utama disampaikan oleh Habib Syariq bin Umar Al Qodri yang mengingatkan jamaah untuk senantiasa meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. “Peringatan Maulid Nabi bukan hanya mengenang sejarah kelahiran beliau, tapi bagaimana kita mencontoh sifat sabar, kasih sayang, dan kejujuran Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Habib Syariq juga menekankan betapa agungnya Nabi Muhammad SAW. “Beliau tidak pernah meminta dimuliakan, namun Allah-lah yang mengangkat derajatnya. Warisan Nabi untuk kita adalah adab, ilmu, dan kelapangan dada. Jaga lisan, jaga hati, agar kita tak terjerumus dalam maksiat. Dengan itu, kita bisa membuat Nabi tersenyum melihat kita,” pesannya.

Di akhir tausiah, ia berdoa penuh harap agar jamaah mendapat keberkahan. “Mudah-mudahan sepulang dari majelis ini kita bisa mengamalkan ilmu, menjaga iman, dan kelak Allah pertemukan kita dengan wajah mulia Rasulullah SAW,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DKM Mushola Al-Ikhlas, Ustadz Ahmad Taufiq Mursani (Ust. ATM), menyampaikan rasa terima kasih atas kebersamaan warga. “Malam ini kita berkumpul untuk memuji dan memuliakan Rasulullah. Semoga yang sakit disembuhkan, anak-anak tumbuh sholeh dan sholehah, dan acara di tahun mendatang lebih baik lagi. Kami juga mohon maaf atas segala kekurangan,” ujarnya.

Puncak acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin KH Akmal Siddiq, SQ (Ketua MUI Jatinegara) dan Drs. Misda Suhanda, lalu dilanjutkan dengan jamuan nasi kebuli sebagai tanda syukur dan kebersamaan. (Fit)

Komentar