Bincang Literasi Batch 2: Teguhkan Dakwah dengan Iqra Menuju Indonesia Emas 2045

Headline, Pendidikan242 Dilihat

Jakarta, Indonesiaxpos – Setelah sukses dengan gelaran pertama, Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah DKI Jakarta kembali mengadakan Bincang Literasi Pemuda Batch 2 di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025). Acara ini membawa tema besar “Dakwah dengan Literasi Nyalakan Aksi Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045”.

Forum ini menghadirkan para tokoh literasi nasional, di antaranya Kang Maman Suherman (penulis dan aktivis literasi), Imam Nawawi (Direktur Prospect dan pegiat literasi), serta Hadi Nur Ramadhan (penulis sekaligus pendiri Rumah Sejarah Indonesia/RSI).

Dalam paparannya, Kang Maman menekankan pentingnya memaknai Al-Qur’an sebagai sumber literasi bangsa. “Membaca Al-Qur’an jangan hanya dipahami sebagai rutinitas, tapi harus menjadi pintu ilmu yang menggerakkan kita untuk menulis, meneliti, dan berkontribusi,” jelasnya.

Ketua DPW Hidayatullah DKI Jakarta, Muhammad Isnaini, yang membuka forum menyampaikan bahwa literasi adalah bagian dari identitas umat Islam. “Kita memiliki bacaan harian yang abadi, yaitu Al-Qur’an. Dari sinilah budaya literasi kita sebenarnya tumbuh,” ucapnya. Ia juga menyinggung peran Rumah Qur’an yang menjadi pusat literasi sekaligus pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Hadi Nur Ramadhan mengingatkan bahwa konsep iqro bismirabbik adalah pondasi membangun peradaban Islam. “Dengan iqro bismirabbik, pengetahuan tidak berhenti pada teks, melainkan menghubungkan manusia dengan Tuhan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Imam Nawawi menegaskan bahwa dasar dari literasi adalah cinta. “Ketika literasi berangkat dari cinta kepada Allah, maka aktivitas membaca, menulis, dan berdiskusi menjadi ibadah,” katanya.

Acara Batch 2 ini juga dihadiri Slamet Abadi, Kepala Bidang Penais Kemenag DKI Jakarta, yang datang di pertengahan acara mewakili Kepala Kanwil Kemenag. Ia menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. “Forum ini menunjukkan bahwa literasi Qur’ani adalah fondasi moral, spiritual, sekaligus intelektual bagi generasi muda,” ujarnya.

Dengan atmosfer diskusi yang hidup, para peserta dan narasumber sepakat bahwa mewujudkan Indonesia Emas 2045 hanya bisa dicapai dengan menjadikan literasi Qur’ani sebagai dasar gerakan pemuda. (aft)

Komentar